"Lo nggak capek jadi Mak comblang terus? Kerjaannya bantu orang nyari jodoh, tapi lo-nya aja jomlo." Perempuan bermulut sadis yang tiba-tiba datang beserta kalimat pedasnya itu membuat Ayena jengah bukan main. "Kalimat Anda sungguh menyentuh hati saya, Mak Lampir. Terima kasih." "Ha-ha-ha, saya tersanjung dengan perkataan Anda, Tuan Putri." Menurut Mila, tidak ada yang lebih bodoh dari Ayena. Teman sekelasnya yang jomlo, tetapi dianggap sebagai biro jodoh oleh teman-teman di kampusnya. Contohnya pembicaraan yang sedang berlangsung di hadapan Mila. Mario, seorang pria fakultas sebelah yang menemui Ayena untuk meminta bantuan darinya supaya PDKT-nya dengan Jola berjalan lancar. "Tolong bantu gue, Ay. Udah dari semester satu, gue suka sama doi." Mario memohon dengan tangan yang terkatup rapat. *** Cerita ini diikut sertakan dalam project asrama T-FReYa yang berada di bawah naungan komunitas Writers Generation Academy. 🌹